6 Alasan Mengapa Bahasa Mandarin Menjadi Tantangan Besar bagi Pembelajar Asing

6 Alasan Mengapa Bahasa Mandarin Menjadi Tantangan Besar bagi Pembelajar Asing

Bahasa Mandarin merupakan bahasa dengan penutur terbanyak di dunia, terutama di negara-negara seperti Tiongkok, Taiwan, dan komunitas diaspora di berbagai belahan dunia. Namun meskipun digunakan secara luas, Mandarin kerap disebut sebagai salah satu bahasa tersulit untuk dipelajari, khususnya bagi penutur non-Asia. Apa sebenarnya yang membuat bahasa ini begitu menantang? Artikel ini akan membahas faktor-faktor utama yang menyebabkan Mandarin terasa sulit, mulai dari sistem tulisannya yang unik hingga perbedaan antara bahasa lisan dan tulis.
1. Sistem Tulisan yang Rumit

1. Sistem Tulisan yang Rumit

Salah satu tantangan terbesar dalam belajar bahasa Mandarin adalah sistem penulisannya. Mandarin menggunakan karakter Hanzi, bukan alfabet seperti dalam bahasa Latin. Setiap karakter mewakili satu suku kata atau makna tertentu dan tidak bisa diuraikan menjadi huruf-huruf fonetik seperti dalam bahasa Indonesia atau Inggris.

Untuk bisa membaca surat kabar atau buku dasar dalam bahasa Mandarin, seseorang perlu mengenal setidaknya 2.000 hingga 3.000 karakter. Dalam konteks yang lebih luas, jumlah karakter bisa mencapai lebih dari 50.000, meskipun tidak semuanya digunakan secara aktif. Selain jumlahnya yang besar, setiap karakter memiliki bentuk unik yang tidak bisa ditebak hanya dari cara pengucapannya. Ini membuat proses menghafal karakter menjadi pekerjaan berat bagi pembelajar pemula.

2. Bahasa yang Bersifat Tonal

Mandarin adalah bahasa tonal, yang berarti setiap suku kata memiliki nada tertentu yang membedakannya dari kata lain meskipun pelafalannya tampak serupa. Dalam bahasa Mandarin standar (Putonghua), terdapat empat nada utama:
  • Nada pertama: tinggi dan datar. Contoh: ma berarti “ibu”
  • Nada kedua: naik seperti intonasi bertanya. Contoh: má berarti “rami”
  • Nada ketiga: turun lalu naik. Contoh: ma berarti “kuda”
  • Nada keempat: jatuh tajam dan cepat. Contoh: mà berarti “memarahi”
Selain itu, ada juga nada kelima atau nada netral, yang biasanya terdengar ringan atau pendek, sering muncul sebagai suku kata kedua dalam sebuah kata.

Kesalahan dalam pelafalan nada bisa membuat makna berubah total dan menyebabkan kesalahpahaman serius dalam percakapan. Bagi penutur bahasa seperti Indonesia atau Inggris yang tidak mengenal sistem nada, ini menjadi tantangan tersendiri. Maka dari itu, kemampuan membedakan dan melafalkan nada dengan tepat adalah kunci penting dalam belajar bahasa Mandarin secara efektif.
3. Kosakata yang Tidak Familiar

3. Kosakata yang Tidak Familiar

Berbeda dengan bahasa Inggris atau bahasa Eropa lainnya yang memiliki banyak kesamaan kosakata (karena akar bahasa Latin atau Jermanik), kosakata Mandarin sangat berbeda dan tidak memiliki banyak kata serapan yang dikenal luas oleh penutur bahasa Indonesia.

Sebagai contoh, kata "air" dalam Mandarin adalah "shui", dan kata "makan" adalah "chi". Tidak ada petunjuk visual atau fonetik yang bisa membantu menebak makna kata jika belum dipelajari sebelumnya. Karena itu, pembelajar harus membangun kosa kata dari nol dan tanpa bantuan asosiasi alami seperti dalam bahasa serumpun.

4. Tata Bahasa yang Unik

Meski Mandarin tidak mengenal konjugasi kata kerja, bentuk plural, atau tenses seperti dalam bahasa Inggris, bukan berarti tata bahasanya mudah. Sebaliknya, tata bahasa Mandarin menuntut pemahaman konteks yang tinggi dan keterampilan dalam menyusun urutan kata yang tepat.

Misalnya, struktur kalimat Mandarin sangat tergantung pada urutan subjek, keterangan waktu, dan kata kerja. Kesalahan kecil dalam susunan kalimat bisa membuat arti berubah atau menjadi tidak masuk akal. Selain itu, ada banyak partikel gramatikal seperti "le", "ma", "ba", dan "de" yang memiliki fungsi berbeda dan harus digunakan dengan hati-hati.
5. Perbedaan Antara Bahasa Lisan dan Tulis

5. Perbedaan Antara Bahasa Lisan dan Tulis

Bahasa Mandarin memiliki perbedaan signifikan antara bentuk lisan dan tulis. Dalam percakapan sehari-hari, struktur kalimat cenderung lebih sederhana dan informal. Namun dalam bahasa tulis, terutama dalam konteks resmi atau akademis, struktur kalimat bisa jauh lebih kompleks dan menggunakan kosakata klasik.

Hal ini membuat pembelajar harus menguasai dua versi bahasa sekaligus: satu untuk percakapan sehari-hari dan satu lagi untuk membaca dan menulis dokumen formal. Perbedaan ini memperpanjang kurva belajar dan menuntut upaya ekstra dalam pemahaman konteks bahasa.

6. Kaya Akan Idiom dan Peribahasa

Mandarin sangat kaya akan idiom (disebut "chengyu") yang biasanya terdiri dari empat karakter. Idiom ini sering kali memiliki makna kiasan yang hanya bisa dipahami jika kita mengetahui latar belakang sejarah atau cerita yang melatarinya.

Misalnya, idiom " (ji! bing bù di dí) secara harfiah berarti "baju besi dan tentara tidak mampu melawan musuh", namun maknanya adalah kalah total tanpa perlawanan. Penggunaan idiom semacam ini dalam percakapan atau tulisan memperkaya ekspresi, tapi juga membuat pemahaman bahasa menjadi lebih sulit bagi pembelajar asing.

Penutup

Meski terdengar menakutkan, belajar bahasa Mandarin bukanlah hal yang mustahil. Dengan strategi belajar yang tepat, seperti fokus pada penguasaan karakter dasar terlebih dahulu, latihan pelafalan nada dengan aplikasi audio interaktif, serta praktik berbicara dengan penutur asli, Mandarin bisa dikuasai secara bertahap.

Jika kamu mencari tempat belajar yang menyenangkan dan efektif, Cenrin adalah pilihan yang tepat. Dengan metode pembelajaran yang interaktif, seru, dan jauh dari kata membosankan, Cenrin menghadirkan pengalaman belajar Mandarin yang berbeda. Baik kamu pemula maupun sudah memiliki dasar, tim pengajar berpengalaman di Cenrin akan membantu kamu memahami bahasa ini dengan cara yang mudah dicerna dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Jangan biarkan kesulitan menghalangi langkahmu. Daftar sekarang di Cenrin dan mulai perjalanan belajarmu dengan penuh semangat!

Tunggu Apa Lagi? Daftarkan Anak Anda Sekarang dan Dapatkan Pengajaran Bahasa Mandarin Oleh Ahlinya!



Artikel Belajar Mandarin Lainnya