Bahasa yang Digunakan di Taiwan Mandarin, Hokkien, Hakka, dan Bahasa Lokal

Bahasa yang Digunakan di Taiwan Mandarin, Hokkien, Hakka, dan Bahasa Lokal

Taiwan dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keragaman budaya sekaligus dinamika bahasa yang unik. Meski bahasa resmi Taiwan adalah Mandarin (Guoyu 國語), kenyataannya masyarakat di sana menggunakan beragam bahasa sehari-hari. Dari bahasa lokal Taiwan seperti Hokkien dan Hakka hingga bahasa suku aborigin, semua masih menjadi bagian dari identitas masyarakat. Selain itu, bahasa asing seperti Inggris dan Jepang juga banyak digunakan karena faktor globalisasi, bisnis, dan sejarah.

Bagi wisatawan, pelajar, maupun pelaku bisnis internasional, memahami bahasa yang digunakan di Taiwan akan membantu beradaptasi lebih cepat sekaligus memahami budaya lokal yang kaya.

Bahasa Resmi Taiwan: Mandarin (Guoyu 國語)

Bahasa Resmi Taiwan: Mandarin (Guoyu 國語)

Bahasa Mandarin di Taiwan dikenal sebagai Guoyu, berbeda penyebutannya dengan di Tiongkok daratan yang menyebutnya Putonghua (普通話). Meski sama-sama Mandarin, ada beberapa perbedaan mencolok, misalnya:
  • Pelafalan: Aksen Mandarin Taiwan terdengar lebih lembut dan melodius dibandingkan Mandarin Beijing.
  • Kosakata: Beberapa istilah berbeda, contohnya “taksi” di Taiwan disebut 計程車 (jìchéngchē), sementara di Tiongkok lebih sering disebut 出租车 (chūzūchē).
  • Tulisan: Taiwan menggunakan huruf tradisional (繁體字), sedangkan Tiongkok daratan menggunakan huruf sederhana (简体字).
Mandarin Taiwan menjadi bahasa utama dalam dunia pendidikan, pemerintahan, media nasional, serta komunikasi formal sehari-hari. Hampir semua orang di Taiwan bisa berbahasa Mandarin, meskipun aksen dan kebiasaan berbahasanya tetap dipengaruhi oleh bahasa lokal masing-masing.


Bahasa Daerah dan Lokal di Taiwan

Taiwanese Hokkien (臺語 / Minnan)

Bahasa Hokkien atau Taiyu adalah bahasa lokal paling populer setelah Mandarin. Bahasa ini dituturkan oleh etnis Hoklo, yang merupakan mayoritas di Taiwan. Hokkien digunakan dalam percakapan sehari-hari, terutama di wilayah selatan Taiwan seperti Tainan dan Kaohsiung.
Bahasa ini juga sering muncul dalam budaya pop Taiwan, misalnya dalam lagu tradisional, drama TV, hingga film komedi. Bahkan, banyak politisi menggunakan Hokkien ketika berpidato untuk mendekatkan diri dengan rakyat.

Bahasa Hakka (客家話)

Bahasa Hakka dituturkan oleh komunitas Hakka yang tersebar di daerah Miaoli, Hsinchu, hingga Kaohsiung. Meskipun jumlah penuturnya lebih sedikit dibandingkan Hokkien, bahasa ini tetap menjadi bagian penting dari identitas budaya Taiwan.
Pemerintah Taiwan bahkan memiliki saluran TV khusus berbahasa Hakka serta berbagai program pelestarian agar bahasa ini tetap hidup di tengah generasi muda.

Bahasa Suku Aborigin

Taiwan memiliki 16 suku aborigin yang diakui, masing-masing dengan bahasa berbeda, seperti Amis, Atayal, Paiwan, dan Rukai. Namun sayangnya, banyak bahasa aborigin yang kini terancam punah karena semakin sedikit digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mengatasinya, pemerintah Taiwan bersama komunitas lokal membuat program revitalisasi bahasa, misalnya mengajarkan bahasa aborigin di sekolah dasar hingga mengadakan festival budaya.

Pengaruh Sejarah terhadap Bahasa di Taiwan

Pengaruh Sejarah terhadap Bahasa di Taiwan

Sejarah Taiwan sangat memengaruhi perkembangan bahasa di sana.
  • Masa Kolonial Jepang (1895–1945)
    Selama 50 tahun pendudukan Jepang, bahasa Jepang digunakan sebagai bahasa resmi di sekolah dan administrasi pemerintahan. Generasi tua di Taiwan yang pernah sekolah di era kolonial masih banyak yang fasih berbahasa Jepang.
  • Pasca 1949
    Setelah Kuomintang (KMT) pindah ke Taiwan dari Tiongkok daratan, Mandarin diwajibkan sebagai bahasa resmi tunggal. Akibatnya, bahasa lokal sempat ditekan dan dianggap kurang bergengsi. Namun kini, kebijakan sudah lebih longgar, dan penggunaan bahasa lokal kembali mendapat tempat penting.




Bahasa Asing yang Populer di Taiwan

Bahasa Inggris

Bahasa Inggris diajarkan secara intensif di sekolah-sekolah Taiwan. Pemerintah bahkan memiliki visi menjadikan Taiwan sebagai negara dwibahasa Mandarin–Inggris pada 2030. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing global, terutama dalam sektor bisnis, teknologi, dan pariwisata.

Bahasa Jepang

Selain karena sejarah kolonial, bahasa Jepang juga populer di kalangan generasi muda. Budaya Jepang—seperti anime, manga, dan musik J-Pop—sangat digemari. Banyak universitas di Taiwan juga menyediakan jurusan bahasa dan sastra Jepang untuk memenuhi kebutuhan ini.

Kehidupan Multibahasa di Taiwan

Kehidupan Multibahasa di Taiwan

Salah satu hal menarik dari Taiwan adalah bagaimana masyarakatnya menggunakan banyak bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, di sebuah keluarga, orang tua bisa berbicara Hokkien, anak-anak menjawab dalam Mandarin, sementara dalam dunia kerja bahasa Inggris digunakan untuk berinteraksi dengan klien asing.

Di media, Anda bisa menemukan drama berbahasa Mandarin, variety show dengan campuran Hokkien, serta acara dokumenter berbahasa Hakka atau aborigin. Fenomena ini membuat Taiwan menjadi contoh nyata kehidupan multibahasa yang harmonis.


Upaya Pelestarian Bahasa Lokal

Menyadari pentingnya identitas budaya, pemerintah Taiwan gencar mendorong pelestarian bahasa lokal. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain:
  • Mengajarkan Hokkien, Hakka, dan bahasa aborigin di sekolah-sekolah.
  • Membuka saluran televisi dan radio berbahasa lokal.
  • Memberikan penghargaan bagi tokoh yang aktif melestarikan bahasa tradisional.
Upaya ini tidak hanya menjaga identitas budaya, tetapi juga memperkaya warisan linguistik Taiwan di mata dunia.

Kesimpulan

Bahasa di Taiwan tidak hanya sebatas alat komunikasi, melainkan juga representasi sejarah, budaya, dan identitas nasional. Mandarin Taiwan sebagai bahasa resmi berperan besar dalam pendidikan dan pemerintahan, namun bahasa lokal Taiwan seperti Hokkien, Hakka, dan bahasa suku aborigin tetap menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat.

Dengan pengaruh sejarah Jepang, kebijakan bilingual Mandarin–Inggris, serta pelestarian bahasa lokal, Taiwan menunjukkan bahwa sebuah negara bisa menjadi contoh kehidupan multibahasa yang dinamis sekaligus modern.

Kalau kamu tertarik memahami lebih jauh bahasa Mandarin yang digunakan di Taiwan, langkah terbaik adalah memulainya lewat kursus bahasa yang terarah. Cenrin hadir sebagai pilihan tepat untuk belajar bahasa Mandarin dari dasar hingga mahir.

Dengan pengajar berpengalaman, metode pembelajaran interaktif, serta materi yang relevan dengan kebutuhan studi maupun bisnis internasional, Cenrin akan membantu kamu menguasai bahasa Mandarin lebih cepat.

Daftar sekarang di Cenrin dan mulailah perjalanan belajar bahasa Mandarin yang akan membuka banyak peluang baru untukmu, baik di Taiwan maupun di kancah global.

Tunggu Apa Lagi? Daftarkan Anak Anda Sekarang dan Dapatkan Pengajaran Bahasa Mandarin Oleh Ahlinya!



Artikel Belajar Mandarin Lainnya